(ga sekedar) Guardians of the Galaxy


Dulu waktu semester lima saya programkan tiap minggu nonton film ke bioskop. Sekarang kebiasaan itu sudah lama saya tinggalkan. Sekarang sudah gak minta – minta lagi ke orang tua dan mengalami sendiri susahnya nyari duit, nonton ke bioskop enggak lagi jadi proritas utama.

Saya akan nonton ke bioskop kalau misalnya para selebtwit di twitter pada rame ngomongin dan kebetulan filmnya cocok sama selera saya. Kalau bukan orang – orang yang saya follow di twitter yang nyaranin, saya gak begitu antusias. In selebtweet I trust!

Kalau misal temen yang ngasi tahu ada film bagus, saya cari tahu dulu review dari orang – orang, resensi, dan berita – berita tentang film tersebut. Kalau saat dulu seminggu sekali nontonnya, saya tonton apapun yang baru tayang di bioskop. Padahal gak tahu apa – apa tentang filmnya, main sikat aja.

Sekarang dalam setahun saya bisa gak ke bioskop sama sekali. Tapi untuk tahun 2014 ini saya sudah beberapa kali ke bioskop. Temen – temen jaman kuliah dulu sering ngajakin nonton bioskop untuk media kumpul – kumpul. Ke bioskop juga jadi cara saya makin deket dengan cewe – cewe yang saya suka. :p

Saya terakhir ke bioskop adalah minggu lalu. Bukan sama temen, bukan sama cewe, saya sendirian. Miris.

Maunya ngajakin pacar, dia ke wisuda S2 ibunya. Mau ngajak temen, mereka gak suka dengan film yang saya tonton. Dari judul tulisan ini kalian pasti tahu film yang saya tonton. Yup! Guardians of the Galaxy (GotG).

Awalnya saya tau film ini dari cuplikan yang biasa ditayangin sebelum film yang mau kita tonton dimulai. Menonton cuplikannya berkali – kali, dan dari komentar – komentar positif orang – orang yang saya follow di twitter membuat saya memutuskan untuk segera menonton.

Filmnya telat beberapa hari diputer di Bali dibanding di bioskop – bioskop di Jawa. Ya begitulah bioskop disini, sudah gak update, mahal banget pula. Di Jawa saya bisa nonton dengan duit 25rb, di Bali harga tiketnya 50rb di hari biasa. Jumlah bioskop disini juga cuma 3 dengan studio terbatas.


GotG sempet ditayangin pas hari sabtu, kemudian besoknya hilang lagi karena kegeser oleh film kura – kura ninja dan The Expendables 3. Sempet kecewa karena kelewatan nonton dan takut filmnya gak muncul – muncul lagi, secara mengejutkan GotG muncul lagi di bioskop di Bali. Gak pake nunda – nunda lagi saya langsung ajakin semua yang kira – kira bisa diajak nonton. Sayangnya gak ada yang bisa.

Saya dapet tiket yang jam 7 padahal waktu itu baru jam 4. Demi nonton GotG saya rela nunggu selama 3 jam. Untung bawa tab, nunggu jadi gak mati gaya banget. Game RealFootball di Tab memang pembunuh waktu yang sadis.

Saya akan segera registrasi kartu MTix aja biar bisa mesen tiket lewat SMS/online. Biar gak perlu buru – buru ke bioskop untuk antri. Udah cape, kemungkinan dapet tiketnya juga kecil. Kemaren udah nyoba buat tapi kata petugas bioskop jaringannya lagi rusak.

Saya sangat puas dan bersyukur akhirnya jadi nonton GotG. Filmnya gak mengecewakan. Meski saya gak pernah membaca komik aslinya, saya tetep menikmati filmnya. Dan sekarang para penonton di Bali tampaknya makin pinter. Mereka gak langsung pulang saat filmnya selesai. Karena seperti film – film produksi Marvels lainnya, di akhir credit title selalu ada bonus scene yang merupakan kode dari salah satu film marvel selanjutnya.

Sedangkan untuk GotG ini saya jatuh cinta kepada tokoh – tokohnya. Berikut hal – hal menarik dari tokoh – tokoh utama GotG. Tapi sebelumnya saya klarifikasi dulu, Guardians of the Galaxy bukan tentang satpam yang menjaga pabrik Samsung Galaxy.

LORD STAR
Banyak tokoh dalam GotG gak tahu dengan nama ini. Padahal Lord Star sendiri ngerasa sebagai penjahat paling kejam dan terkenal. Orang – orang biasa memanggilnya dengan nama asli, Quill. Aling – aling takut dengan nama itu, orang – orang mengira itu bukan nama seorang penjahat. Sekalinya ada yang inget dengan nama Lord Star, eh Quill malah langsung kena hajar. Quill adalah kapten dalam kelompok para jagoan ini. Dan dia sangat suka sekali musik era 70-80an. Seakan sang sutradara ingin memperkenalkan dan mempopulerkan lagu – lagu ini lagi ke telinga penonton masa kini. (atau bayar royaltinya lebih murah daripada sewa penyanyi – penyanyi sekarang? :p)

Gamora
Kulitnya mirip hulk. Tapi tetep cantik meski tanpa bedak. Yang paling saya inget dari gadis ini adalah dadanya yang kecil tapi pantatnya yang bagus. Gak tepos. Scene yang paling saya suka adalah saat dia memakai baju seragam. Kamera mengekspos close up pantatnya yang kencang. Hmmm

ROCKET
Ia adalah seekor rakun (dia sendiri gak tahu dia adalah rakun). Dia sering diejek sebagai tikus, dan kadang hamster. Ia adalah kelinci rakun percobaan yang tubuhnya dibongkar lalu disatukan lagi berkali – kali untuk sebuah program hewan pintar. Saya suka semangat, omongannya, dan sikapnya yang keras dan gampang marah tapi tetep lucu dilihat. Yang paling saya suka adalah kalau dia sudah dikasi senjata dan memimpin perang. Dewasa, bijak, cekatat, tapi buas. Dan satu lagi yang asik adalah saat dia bilang secara pelan dan panjang dengan efek slow motion: “Ouuuuh... Yeaaaaaaah”

DRAX
Penampakannya yang sangar ternyata gak kuat – kuat banget. Emosian tapi gak bisa apa - apa saat ketemu penjahat utamanya. Bahasanya sangat formal dan kaku banget karena begitulah cara bicara orang di planetnya. Sekilas wajah dan tubuhnya mirip bapak Prabowo yang digundul, diwarnain biru muda, dan dikasi tattoo merah. Meski tampak kejam, hati pria ini lembut dan sensitif.

GROOT
Nah ini! Ini tokoh favorit saya (dan mungkin banyak orang yang udah nonton film ini). Dia adalah manusia pohon. Tubuhnya tinggi kurus. Dia cuma bisa mengucapkan kata ‘I’, ‘am’, dan ‘Groot’ secara berurutan berkali – kali. Cuma si rakun yang ngerti dia ngomong apa. Dia sangat lamban dan lugu. Banyak tingkahnya yang lucu dan ekspresinya yang kocak banget. Beberapa tingkah laku yang gak bisa saya lupa misalnya: saat dia minum air langsung dari pancuran air kolam di tengah kota padahal Ia sudah dilarang oleh Rocket, sikap sedihnya karena kedua tangannya putus (nanti numbuh lagi), setiap dia ngomong ‘I am Groot’ selalu terdengar lucu meski cuma kalimat itu yang selalu dia bilang berulang – ulang, ekspresi kagetnya yang kartun banget saat mendengar Rocket mengejek Drax, dan ekspresi senyumnya ke Drax dan Quill setelah Ia selesai membantai musuhnya hanya agar tampak mirip dengan apa yang dilakukan temen – temennya. XD
 

5 bukan komentar (biasa):

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said...

Parah juga ya di sana, HTM nya mahal pisan

cara menyembuhkan penyakit radang hati said...

haha parah tuh :D haha

Nasphie Post said...

beda 10 ribu di tempat saya bli harga tiketnya..:)

adittyaregas said...

bahaha ngakak pas baca samsung galaxy mas

saya juga rencana mau nonton ini, tapi lagi nyari temen jga :'(
nyari yg cewek mau diajak susah

terapimuslim.com said...

Belum sempet nonton karena masih mudik

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI