Sempat gagal dalam usaha sebelumnya dan akhirnya tanpa sengaj nonton Power Rangers, saya kesampaian juga nonton Beauty and the Beast.
Kesan pertama nonton, pembukaannya keren dimana castle ikonnya Disney berubah sedikit menjadi castle the Beast menyesuaikan dengan filmnya.
Disney masih konsisten dalam cinematografi dan efek - efek yang digunakan. Mirip dengan Cinderella atau Alice in Wonderland.
Yang baru saya sadari adalah Beauty and the Beast adalah film musikal. Sepanjang film dipenuhi dengan nyanyi - nyanyi. Kebanyakan nyanyi daripada cerita yang mau disampein. Galau, nyanyi. Sedih, nyanyi. Seneng, nyanyi. Lagi nyanyi, nyanyi.
Saya berasa nonton film India. Minus selendang dan tarian di kebun bunga serta mengitari pohon besar.
Saya bahkan sempat curiga jangan - jangan di akhir cerita saat kutukan pangeran hilang, the Beast bukannya jadi pangeran, tapi jadi Shah Rukh Khan.
Dan isu yang beredar ternyata benar, Beauty and The Beast juga sedikit mengangkat tentang orientasi seksual sesama jenis.Kayanya hollywood memang sedang gencar mengangkat topik ini sebagai kampanye dukungan terhadap LGBT.
7 bukan komentar (biasa):
Sama kaya La La Land banyak nyanyi
LGBT ,belum nonton tuh film,,masih tahap pengobatan ,hahah
btw,kayaknya gak asing tuh icon pojok bawh :)
LGBT?????keabisan ide mungkin hollywood...makanya jadi kaya bollywood,mungkin besoknya pke musik dangdood....hehehe...
Memang betul sih apa lagi plot flm ini ud tertebak sekali. thanks sharingnya
hahaha mau bikin kaya drama musikal kali, cuman kurang mantap jadinya kaya bollywood
lgbt????? geli dengar nya, jeruk makan jeruk
LGBT?? apalagi kalo di ikutin denga kidszaman now lebih parah lagi
Post a Comment
Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di SINI