Pura Alas Purwo (Trip ke Lumajang part 3)


Salah satu hal yang membuat trip kali ini menyenangkan adalah cuacanya yang pas. Cuaca yang pas versi saya adalah yang mendung - mendung tapi gak tampak akan hujan. Jadinya teduh, tapi sinar matahari masih cukup enak untuk dinikmati.

Bagi yang sudah ngikutin tulisan saya sejak lama, pasti sudah tau alasan saya menyukai seperti ini. Karena cuaca seperti ini bikin setiap momennya jadi gampang teringat dan enak buat dikenang. Suasanya mirip seperti dalam mimpi - mimpi. Coba deh diinget - diinget, di mimpi biasanya cuacanya teduh kan? Jarang, bahkan tidak pernah cuacanya terik menyengat.

*

Selesai sembahyang di pura Blambangan, rombongan beranjak ke pura Alas Purwo. Travelnya bilang jalan kesana tidak bisa dilalui oleh bis, sehingga rombongan dibagi mejadi beberapa kelompok dan diangkut ke Alas Purwo memakai mikrobus (lebih tepatnya angkot yang disewakan :D). Tidak seperti bus yang kami tumpangi sebelumnya, di angkot ini kami musti desak-desakan dan berpanas-panasan. Bahkan angkot yang saya tumpangi tuas kaca jendela depannya, tempat saya duduk, sudah terlepas. Jadi kalo mau menaikkan atau menurunkan kaca, tuasnya musti saya pasang ke tempat yang semestinya, baru saya puter.

Pura Blambangan (Trip ke Lumajang part 2)


Ini pertama kali saya sembahyang ke pura di Jawa. Pertama pula saya jalan - jalan hanya bersama bapak, tanpa adik dan ibu.

Kita lanjutin cerita yang kemarin ya.

Gelombang selat Bali kala itu cukup enak dipakai menyeberang. Setibanya rombongan di pelabuhan Ketapang, kami langsung diajak makan nasi kotak yang sudah dipesankan oleh pihak travel. Semua sudah diatur dan disiapkan.


Saya tidak habis memakannya. Begitu juga di acara makan - makan selanjutnya. Selain karena lagi enggak selera, saya menahan diri makan terlalu banyak kalau sedang dalam perjalanan seperti ini. Takut mules di jalan!

Lokasi pertama yang kami tuju adalah Pura Blambangan. Karena tertidur di jalan, rasanya cepat sekali sampai. Selama tirta yatra saya memang lebih banyak menghabiskan waktu tidur selama perjalanan di dalam bis. Sejak berangkat dari Denpasar, sampai pelabuhan Gilimanuk, pas sudah di Jawa, hingga balik lagi, saya lebih banyak tidur. :D

Perempuan Memiliki Daya Persuasif yang Besar. (Trip ke Lumajang Bersama Kantor Bapak part.1)


Akhirnya saya keluar Bali lagi. Setelah ada peraturan di kantor yang melarang pegawai kontrak untuk ikut perjalanan keluar Bali, saya sudah tidak pernah lagi 'merantau'.

Tiba - tiba ada telpon dari bapak menanyakan sanggup tidak saya ikut dengannya dalam rombongan kantornya tirta yatra ke Jawa, tepatnya ke Lumajang.

Rombongan dijadwalkan berangkat jam 6 pagi. Awalnya saya akan berangkat dari kos, biar deket sama kantor bapak, tempat start keberangkatan. Tapi batal karena motor bapak mogok pas mau balik pulang ke rumah, sehingga esok harinya saya dan bapak berangkat pakai motor saya.

Saya heran dengan mata saya. Kalau ada kewajiban, Ia bisa bangun kapan saja. Kalau sepi motivasi, saya bisa baru melek jam 4 sore!! (Ini kisah nyata)

Karena berangkat dari rumah, pagi itu saya dan bapak jam 5 pagi harus sudah jalan. Artinya jam 4 pagi harus sudah prepare. Dan saya dengan segarnya sudah rapi sejak jam setengah 6! PRESTASI.