Yang Katanya Calo PICA Fest 2015


Setelah saya memilih dan menampilkan komentar unik selama bulan maret, responnya masih dikit. Setiap keputusan pasti ada pro dan kontra. Tidak bisa memuaskan semua pihak. Semoga saja hal ini tidak membuat kapok kalian para pembaca untuk berkomentar dan sebaliknya kalian malah makin terpacu membuat komentar yang terbaik.

Ngomong - ngomong, kemarin saya dan pacar main - main ke festival clothing terbesar tahun ini di Bali (setidaknya terbesar sampai bulan April), PICA Fest 2015!


PICA adalah kepanjangan dari Paradise Island Clothing Association. Distro - distro keren berkumpul disini dan seperti namanya, ini adalah surganya penggemar clothing di pulau surga. Kecuali untuk dia yang lagi bokek, PICA bisa jadi cobaan terberat setelah dadanya Jupe.

2015 adalah gelaran kedua PICA Fest setelah di tahun 2014 PICA berhasil diselenggarakan dengan sukses. PICA Fest tahun ini berlokasi di Gor Ngurah Rai. Semua usaha clothing membuat stand mereka semenarik mungkin untuk menarik minat pengunjung. Seperti halnya konser atau pertandingan bola, PICA Fest 2015 tidak terlepas dari kehadiran CALO. Calo berkeliaran di pinggir jalan sebelum masuk ke gate PICA. Calo berasal dari kalangan tua sampai anak kecil. Yang tua lebih agresif, sedangkan yang anak - anak masih ragu - ragu untuk nawarin. Calo gak segan menghadang pengunjung yang hendak masuk ke parkiran. Calo memakai prinsip SAMSUNG (Samperin Langsung).

Jadi bagi cowo - cowo yang masih malu - malu ngedeketin cewe yang mereka suka, jangan nyoba jadi calo.


Saya pun tak lepas dari jeratan calo ini. Saya kira mereka adalah petugas tiket resmi dari panitia. Saya masih di atas motor di depan pintu masuk parkir gor saat calo ini menyodorkan dua tiket PICA. Pacar saya membayar dan sampai di parkiran baru pacar ngasi tahu kalo tiketnya lebih mahal 2x lipat!

Saya kecolongan. Saya tidak pernah ke acara seperti ini, apalagi pacar. Kami belum terbiasa menghadapi calo. Saya merasa bodoh karena diam saja saat disodori tiket dan membayar tanpa perlawanan. Harusnya kami menolak dan pura - pura sudah memiliki tiket. Seketika mood saya hancur.

Ironi memang, perasaan menjadi hambar padahal sedang berada di event keren dan ditemani gadis cantik. Brand yang tampil disini pun bukan brand picisan. Dari Alcotra, Alteration, Amah Amah, Aqueela, Artifact, Alves, Brave, Cibola, Deaf, Devilini, Dumpshit, Dynamite, Every, Fist, Flameable, Flush, Fools, Fork, Frederic, Furious, Garage 13, Gloves, Goldy, Handmad Heartless, Herofarow, Huck, Huskey, Ivory, Justivy, Lick, Linker, Mars Radiance, Mayhem, Melvant, Noctural, Notorious, OOompa, Resize, Ripper, Rockassfiends, Romeotics, Roveen, Rush, Self, Slashrock, SVTD, Throne, Trunk, Twizter, Tyl, Videma, Violence, Virtuous, Vomer, Voordurend, sampai White Eagle majang stang stand di gor.



Belum lagi list band yang menghibur acara. Ngeri! Mulai dari band nasional sampai band lokal. Dari Indie sampe mayor label.

Pee Wee Gaskins, Revenge the Fate, Blingsatan, The Flins Tone, Lolot, Painful by Kisses, Rajawali Ingkar janji, Parau, Scared of Bums, Mom Called Killer, Symphony of Silence, King Of Panda, Nymphea, Uncle Bendoth, Tol Band Tol, Natterjack, Lorong, Bersimbah Darah, Good Morning Sunrise, Fourfast, Hyena Wants Party, Jack Knife Blues, Gerbang 13, Super Mario, Infectus Arteries, Wake Up Mr. Bee, Jack & Sally, Baterry, Vourgomoth, Human Autopsy.

Calo bisa menjadi penolong jika kita kebelet pengen nonton tapi kehabisan tiket, atau males ngantri. Cuman dalam kasus kali ini, tiket di panitia masih banyak dan antrian pembeli dikit. Sebagai pengunjung yang pengen lihat - lihat saja, kehilangan duit seharga sepasang tiket adalah hal yang buruk. Cuaca saat saya kesana juga lagi panes - panesnya. Sepanes hati cowok yang mendengar pacarnya muji - muji cowok lain di depan dirinya.

Korban calo gak cuma saya aja. Calo gak segan - segan memaksa dan berbohong kalau tiket di tiket box udah abis. Saya masih gak rela kehilangan duit ini. Saya putuskan untuk segera pulang. Kejadian ini membuat saya jera dan berharap gak mengulanginya lagi. Saya musti lugas dan berani ngomong kalo kita udah punya tiket. Kalo gak, saya bakal selalu jadi bulan - bulanan orang dan mengalami kerugian melulu.

Pastikan juga tidak membawa barang aneh di dalem tas saat masuk ke acara, biar ketika diperiksa petugas ga malu - maluin. Biar gak kayak saya, ketika petugasnya membuka tas saya, kolor kotor dan roti basi menyeruak dengan seronok di depan mata semua orang di gate. 
 
 
 

7 bukan komentar (biasa):

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said...

Eh busyet, buat apa lu nyimpen kolor kotor? Buaakakakakka

Admin said...

Saya mampir di blog ini karena nama blognya keren. Tolong ya, ini bukan komentar.

Aul Howler's Blog said...

Keren ya...

di Padang masih jarang nih ada acara semacam ini
Hiks :'(


P.S.
What?? Kolor kotor? roti basi??

farid said...

kasian banget kalo pas tasnya kena jambret.. maksudnya kasian jambretnya heehe kolor gituloh kena embat

Patrick Prasetyo said...

oke deh, selamat kena modusnya para calo. Wah, kalau bicara isi tas emang perlu dinetralisir dulu ya sebelum dibongkar-bongkar sama petugas.

Lutfi Wardi said...

hahaha... malang bener nasibnya, mpe ketahuan bawa kolor segala.

obat diet said...

bad day mungkin yaaa...




obat pelangsing alami

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI