(ga sekedar) Mata Air

Jadi seminggu ini saya full keliling ke 4 kabupaten dan 1 kota di Bali (Bangli, Gianyar, Klungkung, Karangasem, dan kota Denpasar) dalam rangka mengambil sampel mata air utuk diuji kualitas airnya apakah aman atau tidak untuk dikonsumsi masyarakat. Total lebih dari 70 titik mata air yang menjadi pantauan saya bersama tim.

Titik sampling mata air kebanyakan letaknya masuk ke pelosok hutan, persawahan, dan pendalaman. Nggak jarang banyak kejutan di balik tempat - tempatnya yang agak tersembunyi. Contohnya adalah saat lokasi mata air itu digunakan juga sebagai permaindian umum. Saya asal saja masuk mengambil air dari pancuran tanpa melihat sekeliling. Alhasil pulang - pulang badan dan pakaian basah kuyup disiram ibuk - ibuk yang lagi mandi yang terkejut akan kedatangan saya.

Akhirnya saya ditugaskan menjadi tukang dokumentasi saja. Bawa kamera kemana -mana, jepret semua momen. Udah kayak ahli fotografi aja. Tapi saya nggak begitu suka dengan fotografi. Mending fotoGREPE. Tugasnya menggrepe-grepe.

Biar serasi dengan kamera DSLR yang saya bawa, saya bergaya ala fotografer yang sudah pro. Rebahan di tanah, masuk ke gorong-gorong, jongkok sana-loncat situ, manjat pohon. Jangan tanya saya lagi ngapain. Saya saja nggak ngerti lagi ngelakuin apa.

Saking menjiwai peran sebagai tukang foto, saya nggak liat kalau ada got di sebelah saya. Masuklah satu kaki saya ke got itu. Kaos kaki dan sepatu saya penuh lumpur. Tunggu, mungkin itu bukan lumpur, lebih mirip tumpukan tokai yang telah menumpuk lama.

Saya cuci sepatu saya yang masuk got di sungai dekat mata air tempat saya sampling, kemudian saya taruh di bak belakang mobil. Saya berharap dengan bak terbuka, sepatu saya cepat kering kena angin dan sinar matahari langsung. Sampai di lokasi sampling selanjutnya, kaos kaki saya cuma tinggal satu. Satu lagi ilang diterbangin angin.


17 bukan komentar (biasa):

Dihas Enrico said...

ceritanya hunting tempat mata air taah....
yang penting tdk berakhir dengan air mata saja....
:)

btw, gambar kucingnya geli banget...

attayaya said...

sungguh asyik kejebur tokai
hihihihiii

Unknown said...

ahaha.. kaos kakinya di makan kucing kali bau trasi :D ..
terlalu menjiwai sih.

adi said...

tak apalah yang penting gk hilang sepatunya sebelah

arman said...

perjalanan yang menarik dan penuh pengalaman

harun said...

untuk pidionya lucu sekali klayu kucing saya di rumah

om ganteng said...

Ijin nyimak ya gan...

salam kunjungan kembali...

pa said...

Wow! Benar-benar ga sekedar mata air nih, merupakan satu perjalanan yang hmm, apik lah hehe

Bagus Hermawan said...

cerita berburu mata air sampai di guyur ibu-ibu, sama gambar kucing itu,,maksudnya gmn gan,,hehe,

tapi lucu gambar kucingnya :)

Yanuar Catur said...

Ati2 mas kalau jongkok, digigit itunya...hwheheheheh

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said...

fotogrepe itu job baru? gue tertarik nih, daftar dimana? hahaha

dunia maya said...

lain kali di jepit hehehehe,,,,,
ucing nya lucu

BlogS Of Hariyanto said...

bergaya seperti fotografer profesional memang harus siap-siap kotor..apalagi kaos kakinya hilang satu....tapi itulah pengalaman yang berharga..siapa tahu kelak bisa jadi fotografer profesional beneran :-)

obat ambeien said...

jempretannya yang menarik aja gan

obat kanker laring said...

hebat juga ya

obat pengapuran tulang said...

artikel yang bagus dan bermanfaat..makasih buat infonya

nice share, semoga sukses selalu pak!

Obat Herbal Ingin Cepat Hamil said...

hahaha,,emang aneh berjalannmu bli,,dimanapunitu semua jadi aneh...-___-

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI